Samson Solomon Enojosa Hidalgo alias Sam_H, offlaner sementara dari tim T1 belum mampu memberikan kemenangan. Laga pertama mereka di ESL One Thailand 2020 bertemu dengan organisasi DOTA 2 yang terakhir jadi tempat trial Sam_H, Neon Esports.
Mengawali laga dengan baik, T1 tunjukan taringan lewat performa impresif Meracle. Queen of Pain miliknya menyarangkan 24 kill tanpa terciduk sekalipun. Begitupun kombinasi Inyourdream Magnus dengan ultimate Snapfire yang digunakan Sam_H, kedua bersumbangsih besar dalam pertempuran T1.
What an exciting game!@T1 takes 1 - 0 in this series over @NeonEsportsDota as @Meracleeeeee closes it off with an ultra kill
— ESL Dota2 (@ESLDota2) August 23, 2020
#ESLOne
?https://t.co/jKNcjqUyZC pic.twitter.com/KGwJSOZibD
Sayangnya, T1 tak mampu mengulang penampilan di match kedua. T1 mencoba menangkal Anti-Mage dari Skemberlu dengan Nightstalker pick, namun upaya tersebut sia-sia saat farm AM tidak lagi terkejar. T1 mengulang kesalahan yang sama pada game ketiga, melepas AM tanpa menyediakan hero pembanding sepadan.
Meski baru main sekali, T1 butuh usaha lebih baik mengejar poin klasemen. 25 Agustus mendatang jadi kesempatan baik untuk menang selagi bertemu tim Thailand, Question Mark.
Yopaj is unstoppable!
— ESL Dota2 (@ESLDota2) August 23, 2020
4 kills more kills on his scoreboard as he takes down members of @T1 one by one
Can @NeonEsportsDota secure a 2-1 this series?#ESLOne
?https://t.co/jKNcjqUyZC pic.twitter.com/ggs3rVMC6a
Apakah Sam_H masih perlu waktu untuk adaptasi di T1?
